UKM PUNYA PRODUKTIVITAS

By Hendri - 9/25/2018

FOTO : INSTAGRAM TEKAT TIGA DARA
UKM asal Pekanbarau yang satu ini merupakan penghasil produk kerajinan tangan yang patut dicontoh. Bahkan telah mampu menembus pasar hingga luar provinsi dan beberapa negara.

Namanya Tekat Tiga Dara beralamat di Jalan Dahlia, Gang Jati Nomor 5, Komplek Kejaksaan, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Tekat Tiga Dara adalah salah satu UKM yang bergerak di bidang kerajinan tangan khas Riau. Banyak ragam dan model kerajinan buatan usaha yang satu ini di antaranya hiasan dinding, tepak sirih, akrelik seperti toples, souvenir pernikahan, bunga, dan kotak tissue. Kemudian ada juga kipas, tas, dompet, prada, payet, gelang, dan beragam produk lainnya.

Semua kerajinan tangan hasil karya Tekat Tiga Dara dibuat dengan metode Tekat, salah satu kerajinan tangan dari Riau yang sangat indah, dikerjakan dengan cara merekatkan atau menyulam benang emas pada sebuah bidang kain yang telah diberi motif.

Pemilik Tekat Tiga Dara Tengku Syarifah Nurila Zaharazad mengatakan, hasil karyanya ini telah mulai dikenal di berbagai pelosok daerah di tanah air dan beberapa pemesan dari negara luar.

Giatnya mengikuti pameran kerajinan tangan ke berbagai provinsi dan mendapatkan dukungan penuh dari dinas terkait, hasil kerajinan tangan Tekat Tiga Dara sudah diperkenalkan ke daerah seperti Kalimantan, Jakarta, Medan, Bandung, Batam, NTT, beberapa Provinsi di Sulawesi, Purwokerto, Palangkaraya, Bali dan berbagai daerah lainnya.

"Selain disana bisa menjual, hadir ke berbagai pameran kesenian di Provinsi lain juga menjadi wadah untuk memperkanalkan karya seni Riau khususnya buatan Tekat Tiga Dara ke banyak orang. Ikut pameran turut membuat usaha juga semakin berkembang, kita dapat membandingkan hasil karya kita dengan karya daerah lain. Kita bahkan juga bisa pergi tempat-tempat kerajinan yang ada di daerah itu (lokasi pameran, red) sehingga ide kita makin terbuka," jelas perempuan yang akrab disapa Nurila ini.

Melalui beragam kegiatan pameran yang diikuti, hingga membuat produk kerajinan tangannya makin dikenal dan punya nilai jual, Tekat Tiga Dara tak jarang mendapatkan pesanan dari berbagai daerah di Indonesia. Terutama pemesan yang membeli sebagai koleksi kerajinan di rumah.

"Ada juga yang sudah ke Jepang, Malaysia dan beberapa negara tetangga lainnya lewat Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Riau," ujar perempuan paruh baya ini.

Selain teknik pemasaran secara manual dengan hadir ke berbagai event, pemilik Tekat Tiga Dara juga tidak melupakan perkembangan dan kemajuan teknologi dan informasi yang saat ini sudah serba digital. Bila beberapa pelaku UKM terutama yang bergerak di bidang kerajinan tangan belum melirik pasar digital, Tekat Tiga Dara telah menerapkan metode pemasaran tersebut melalui online, seperti Facebook, Instagram, dan bahkan telah membuat website sendiri. Berkembangnya dunia teknologi dan informasi menjadi semangat bisnis Tekat Tiga Dara untuk maju dan menjadi contoh bagi UKM lainnya.

"Metode digital ini sangat efektif guna menjangakau konsumen pencari produk-produk kesenian daerah. Pastinya dari total omset yang didapat, pemasaran melalui digital cukup memberi pengaruh yang bagus. Minimal dengan metode digital setidaknya orang kenal dulu produk kita. Kalau sudah dikenal melalui digital, saat mereka datang ke Riau, mereka bisa berkunjung langsung ke outlet dan melihat langsung macam-macam kerajinan Tekat yang kita buat ," kata Nurila.

Di samping itu, Tekat Tiga Dara kini juga telah menyasar pasar di pusat perbelanjaan. Baru-baru ini kata Nurila, pihaknya juga telah bekerjasama dengan seluruh Hypertmart di Pekanbaru dan Duri.

"Kemampuan menembus berbagai pasar dan mencari berbagai peluang adalah kunci utama agar UKM sukses. Sehingga omsetpun kian bertambah," ujarnya.

Nurila berujar, saat ini Tekat Tiga Dara telah mampu mengahasilkan Omset rata-rata perbulan sebesar Rp.20 juta. Sejak mulai membangun UKM pada tahun 2008 dan 2009 telah memiliki iizin produksi, Tekat Tiga Dara makin berkembang dan telah memberdayakan sebanyak 30 orang warga di sekitar lingkungan usaha sebagai pengrajin atau karyawan.

"Semua produksi kita lakukan di rumah, sistem PR bersama anggota (karyawan, red). Produksi itu kita lakukan Senin sampai Kamis," katanya.

Kemajuan Tekat Tiga Dara dalam usaha kerajinan khas Riau dan memberdayakan masyarakat di lingkungan, Nurila mengaku telah mendapatkan penghargaan "Sidakarya" pada tahun 2016 dari Dinas Tenaga Kerja.

Semangat bisnis Tekat Tiga Dara berangkat dari hobi sang pemilik membuat kerajinan tangan khas Riau sejak masih muda. Untuk mengahsilkan produk-produk berkualitas, Nurila terus mengasah kemampuan dengan belajar dari berbagai media seperti internet, buku, dan hadir di ajang pameran baik dalam provinsi maupun ikut pameran ke daerah lain.

Nurila sendiri dinilai sebagai karakter yang suka berbagi dengan palaku UKM lainnya di Pekanbaru. Ia bahkan telah menjadi pembina untuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kuntum Bertuah untuk usaha kerajinan dan KUB Mekar Bersemi untuk usaha makanan basah dan kering.

"Kebetulan saya juga mulai masuk pada usaha makanan. KUB ini langsung di bawah binaan Dinas Perindustrian Provinsi dan Kota Pekanbaru," jelas Dia.

Lebih jauh, bersama usaha Tekat Tiga Daranya, Nurila kini sering diundang untuk menjadi pemateri ke kelurahan-kelurahan di Pekanbaru guna melatih warga sekitar dalam membuat kerajinan tangan khas Riau. (Tribun Pekanbaru/Hendri Gusmulyadi)

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar