FENOMENA HARGA BAWANG PALING MIRIS

By Hendri - 10/03/2018


Pertanyaannya, apa yang ada di benak warga kampung sana (Solok, Alahan Panjang).

Jika di kota ini (Pekanbaru, September 2018) bawang merah perkilonya dihargai Rp.7.000, lalu berapa harga beli dari petani.

Estimasi saya sekitar Rp.4.000/Kg sampai Rp.5.000/Kg, itu pun kalau umbinya super besar. Kalau menengah mungkin harga dari petani bisa jadi Rp.2.000/Kg. Belum lagi kalau hasil panennya super kecil (bawang ampera kato urang), itu biasanya dari petani cuma dihargai sekitar Rp.500/Kg atau Rp.1.000/Kg.

Rugi sekali, sangat rugi.

Mungkin bakal tambah pusing kalau keingat harga obat semprot cair yang bandrolnya bisa mencapai Rp.300.000. Itu pun untuk isi 100ml dan cuma bisa dipakai untuk sebidang tanah dalam satu kali penyemprotan. Sedangkan sampai panen penyemprotan bisa 24 kali.

Bayangkan, sudah berapa modal yang yang keluar. Apalagi obat yang digunakan bermacam jenisnya. Jenis tepung, nutrisi, anti kabut, anti itu, anti ini dan anti-anti yang lain. Waaah..besar sekali ya modalnya? Apalagi kalau lahannya berhekatar-hekar. Bisa rugi sampai ratusan juta vrooohh.

Cerita punya cerita, pengalaman saya selama menjadi anak Petani. Kalau harga bawang tak memberi keuntungan, kamana lagi modal hendak dicari. Beruntunglah kalau punya simpanan, kalau tidak.

Petani yang tak ada simpanan :
Kalau pun dapat hasil dari panen kali ini, pastinya bakal terpakai untuk kebutuhan. Mulai dari belanja untuk jajan anak ke sekolah, biaya kuliah anak, uang sekolah anak, beli beras, beli minyak, beli gula, beli kopi dan beli-beli kebutuhan lain.

LANGSUAANG TANDEH. ABIIIH PITIH.. Miris memang. Tapi apa boleh buat.

Pesan : Petani harus banyak sabar. Jangan salahkan siapa-siapa. Karena kita tak tau siapa yang salah.
Rizki sudah ada yang mengatur, tetap berusaha dan berdoa.

SEKIAN 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar